Penggemar MOBA seluler bisa menyaksikan fenomena menarik saat ini. Turnamen LAN besar diadakan secara bersamaan di Tiongkok dan Vietnam: Kehormatan Para Raja International Championship 2023 dan Arena of Valor International Championship 2023. Jumlah hadiah untuk yang pertama hampir 20 kali lebih besar, namun jumlah penonton non-Tionghoa untuk yang terakhir turnamen secara signifikan lebih tinggi. Perbedaan ini cukup mengejutkan mengingat Honor of Kings dan Arena of Valor pada dasarnya adalah game yang sangat mirip (bahkan ada yang menyebut keduanya sama) dari pengembang yang sama.
Membedakan antaraHonor of Kingsdan Arena of Valor benar-benar menantang bagi pengamat eksternal karena secara visual mereka sangat mirip. Kedua judul tersebut mewakili MOBA seluler, dari segi gameplay mengingatkan kita pada League of Legends milik Riot Games. TiMi Studios merilis Honor of Kings setahun sebelum Arena of Valor, dan sejak itu, kedua proyek tersebut berkembang secara independen satu sama lain. Mereka sangat mirip sehingga mereka saling meminjam pahlawan, artefak, dan elemen desain peta. Kemiripan kedua game ini terutama terlihat di turnamen esports. Misalnya, tim secara praktis diperbolehkan memilih beberapa pahlawan dari Arena of Valor di kejuaraan Honor of Kings.
Terlepas dari kesamaan yang jelas, penerbit memposisikan game-game ini sebagai proyek terpisah. Hal ini dikarenakan penekanan untuk mempromosikan Honor of Kings lebih banyak di pasar Tiongkok, sedangkan branding dan pengembangan Arena of Valor selalu lebih fokus di Asia Tenggara dan wilayah lain di luar daratan Tiongkok. Akibatnya, kedua judul yang sangat mirip ini telah mengembangkan seri turnamen dan model pemasaran yang berbeda. Misalnya, pemain yang berkompetisi di liga regional untuk Arena of Valor tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Internasional Honor of Kings 2023. Oleh karena itu, beberapa klub harus menurunkan kumpulan pemain yang berbeda untuk turnamen dalam disiplin ilmu tersebut.